Senin, 02 April 2012

Pengusaha Muda Yang Sukses


Sariraya, Perusahaan Tempe, upaya wiraswasta mahasiswa Indonesia, yang digemari masyarakat Jepang.

Teguh Wahyudi
, adalah satu dari contoh mahasiswa Indonesia yang sukses membangun jaringan bisnis di negeri sakura. Bukan hanya aktif mengelola usahanya yang kian meluas, tetapi juga aktif dalam setiap kegiatan masyarakat Indonesia di Jepang, khususnya di Kota Nagoya. Bahkan untuk kegiatan Iedul Fitri kemarin, Teguh Wahyudi memiliki andil besar, member jaminan pada pihak kepolisian, bahwa kegiatan ini adalah murni ritual keagamaan dan tidak akan berdampak keributan. Maklum pihak kepolisian jepang, masih khawatir dengan berita di TV jepang, bahwa pelaksanaan pembagian zakat yang merupakan ritual keagamaan Islam, di pasuruan sempat menimbulkan banyak korban jiwa.

Ketika saya diundang datang ke pabrik tempe miliknya usai khutbah Iedul Fithri, Teguh Wahyudi menuturkan pengalamannya: semua ini berawal dari kegiatan pembuatan tempe untuk dikonsumsi sendiri (atau sebagai aktiviats di waktu luang/hari libur) . Kegiatan tersebut pertama kali dilakukan akhir Agustus tahun 2003, di tempat Kakak (Anjo-shi, Aichi-ken, Japan). Kegiatan tersebut bertahan sampe awal November 2003, dan sebagai akhir dari kegiatan, sempat produk tempe tersebut di promosikan ke Toko halal food yang ada di wilayah Anjo-shi dan sekitarnya, Alhamdulillah hasil produksi tempe sebagai pengisi waktu luang akhirnya bisa diterima oleh halal food dan masyarakat Indonesia yang ada di Mikawa dan sekitarnya.
Tanggal 30 Maret 2004 saya kembali lagi ke Jepang, saat itu saya membawa Visa study, waktu itu kakak berusaha membantu mencarikan sekolah sekaligus
 menguruskan Elegebilitynya. Tanggal 30 Maret 2004 yang ke dua kali saya datang ke Jepang, dengan tugas utama adalah belajar.

Disamping belajar saya juga ada kerja Partime (Arubaito),
 karena sabtu dan minggu saya libur saya memulai lagi untuk membuat tempe, ada usulan dari teman-teman, (Untuk menjual produk tempe tersebut ke Apato-apato atau tempat tinggal teman-teman Indonesia. Akhirnya usulan itu saya coba, dan mulailah keliling di (Nishio, Hekinan dan Anjo) dengan mobil Kakak, dan pertama kali keliling adalah kakak yang menemaninya. Kemudian ada usulan lagi dari temen supaya yang dikelilingkan jangan tempe saja, namun ditambah produk-produk Indonesia yang merupakan kebutuhan sehari-hari.

Berawal dari situlah, setiap hari Sabtu dan Minggu keliling dengan membawa tempe dan kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian mulailah menjalin kerja sama dengan Nanyang Trading, Perusahaan Importir produk-produk Asian termasuk produk Indonesia. Semakin hari, semakin bertambah pelanggan dan permintaan, sebagai alternative adalah
 mengunakan mobil one box, untuk armada keliling. Sekitar bulan Juni 2004 saya mengunakan mobil one box untuk armada keliling. Karena Semakin hari jumlah barang semakin banyak, akhirnya pada bulan July 2004 hidjrah ke Hekinan, dan dihekinan itulah sebagai aktifitas keseharian. Supaya mudah di ingat oleh Masyarakat dan konsumen, Kakak mengusulkan nama SAHABAT.

Dengan nama SAHABAT itulah kami memiliki usaha kecil-kecilan, disamping setiap Sabtu & Minggu keliling juga ada toko kecil yang konsumennya temen-temen di di Hekinan dan Nishio. Karena ingin terus maju, sekitar bulan November 2004 sahabat pindah lokasi di Wilayah Nishio (pusat kota Nishio), dengan tempat baru itulah akhirnya nama SAHABAT berubah dengan nama SARIRAYA.

Karena Sariraya terus ingin maju dan berkembang, maka satu-satunya jalan supaya memiliki pondasi dan diakui keberadaannya oleh pemerintah Jepang, maka di daftarkan lah SARIRAYA sebagai Perusahaan Indonesia di Jepang pada bulan Desember 2004. Sebagai syarat untuk mengurus dokumen perusahaan diperlukan Bukti ke pemilikan rekening tabungan yang dikeluarkan oleh Bank setempat. Setelah beberapa Bank kami coba tidak satupun bank mau mengeluarkan bukti kepemilikan tanbungan untuk mendirikan perusahaan. Namun niat kami terus ingin mencoba dan berusaha, Alhamdulillah setelah 5 Bank kami masuki, yang terahkir Okazaki Bank bersedia mengeluarkan bukti kepemilikan rekening tabungan atas nama saya. Dengan kelengkapan yang sudah kami siapkan, untuk proses selanjutnya kami serahkan ke NOTARIS guna pengurusan selanjutnya. Oleh karena itu, Sariraya barangkali satu-satunya perusahaan di Jepang yang didirikan oleh Putra-putri Indonesia, dengan pendiri DR. Suyoto Rais, Teguh Wahyudi, Tri Umiati . Sariraya berusaha ingin selalu maju dan berkembang, dengan pengelolaan menegemen yang saat ini dibantu oleh sahabat-sahat Jepang pecinta untuk Indonesia. Sariraya berharap dengan melibatkan sahabat-sahabat Jepang pecinta untuk Indonesia, ini adalah sebagai langkah awal untuk usaha menjadi sukses.

SARIRAYA bisa diterima oleh Masyarakat Jepang pada umumnya, dan Sariraya bisa berkembang menjadi perusahaan dwi-nasional dan sekaligus media persahabatan antara rekan-rekan Indonesia dan sahabat-sahabat Jepang. Disamping bisnis, kami juga mengadakan perkenalan musik/ budaya Indonesia, charity concert (misalnya Save Aceh di Aichi dan Osaka, Mei 2005) dan kegiatan amal/ persahabatan lainnya.


Penuturan Teguh Wahyudi tadi memberikan semangat baru pada saya, bahwa hidup adalah mudah ketika dijalani dengan penuh semangat, membangun kekuatan jaringan dan pantang menyerah.